TAFSIR KEALAMAN: MATAHARI DAN KEBENARAN PEREDARANNYA
http://kaweruh99.blogspot.com/2015/11/tafsir-kealaman-matahari-dan-kebenaran.html
MATAHARI DAN
KEBENARAN PEREDARANNYA
Oleh: Khoirudin
Azis
dan Ahmad Murtadlo
I.
Pendahuluan
Ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat. Baik dalam bidang Biologi,
Kimia, Fisika maupun Astronomi. Banyak ilmuwan yang melakukan
penelitian-penelitian sehingga mampu dan berhasil melahirkan khazanah ilmu-ilmu
baru. Semakin canggihnya alat-alat tegnologi pada era zaman saat ini, semakin
mempermudah mereka dalam melakukan penelitian.
Penelitian, bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Dibutuhkan
kejelian, waktu yang tidak sedikit, dan ilmu yang cukup dalam bidang tersebut.
Kebanyakan dari mereka dari orang-orang non-muslim. Penelitian berawal dari
sikaf objektivitas pada kajian penelitianya untuk memunculkan pengetahuan baru.
Banyak dari mereka berhasil dalam melakukan penelitianya, namun seiring
berkembangnya zaman hasil penelitian mereka dianggap tidak tepat, karena muncul
peneliti baru yang hasilnya dianggap lebih kongrit dan tepat. Hal tersebut seperti
penelitian dalam ilmu Astronomi dalam membahas matahari. Pada awalnya,
ditemukan penelitian bahwasanya matahari bergerak mengelilingi bumi sebagai
pusatnya, atau diistilahkan sebagai geocentris. Namun, dengan perkembangannya
zaman, yang mana ilmu Astronomi semakin lebih maju, ditemukan pendapat baru,
tidak menguatkan pendapat yang pertama, yaitu matahari bergerak mengelilingi
bumi sebagai pusatnya, tapi sebaliknya Ilmuwan Astronomi menemukan bahwa yang
terjadi justru sebaliknya, ternyata bahwa bumi bergerak mengelilingi matahari
atau disebut sebagai Heliocentris. Penemuan yang kedua ini kebenaranya
dikuatkan dengan ayat al-Qur`an pada surah al-Ra`du ayat 2:
اللَّهُ الَّذِي رَفَعَ
السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ
وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لأجَلٍ مُسَمًّى يُدَبِّرُ الأمْرَ
يُفَصِّلُ الآيَاتِ لَعَلَّكُمْ بِلِقَاءِ رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ.[1]
Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang
(sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy, dan
menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang
ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.(QS. 13:2).
Dengan
dikuatkanya pendapat yang kedua dengan ayat tersebut, membuktikan bahwa, itu
merupakan salah satu mukjizat al-Qur’an bahwa sebelum para ilmuwan melakukan
sebuah penelitian, hal tersebut telah di sebutkan dan di bahas di dalamnya jauh
sebelum adanya penelitian dan membuktikan banyaknya ilmu dalam Islam.
Oleh
karena itu, di dalam makalah ini akan dibahas mengenai Pengertian matahari,
ayat-ayat tentang matahari dan penafsiranya, fungsi matahari, dampak positif
dan negatif matahari, dan kebenaran teori peredaran matahari.
II. Matahari
A. Pengertian Matahari
Matahari dalam
Bahasa arab adalah الشمس. Dalam kamus Bahasa
Indonesia matahari diartikan sebagai suatu benda angkasa yang menjadi pusat
tata surya yang berisi gas yang bisa mendatangkan terang dan panas pada bumi
saat siang hari.[2] Sedangkan
dalam Wikipedia Bahasa Indonesia matahari di definisikan sebagai suatu bintang yang menjadi
pusat Tata Surya.
Dari
pengertian diatas yang sifatnya sains dapat ditarik kesimpulan bahwa matahari
adalah suatu benda yang berada di angkasa yang menjadi pusat dari tata surya
dan bisa menghasilkan panas. Pengertian ini selaras dengan ayat-ayat al-Qur’an,
diantaranya adalah:
1.
Surat an-Naba’
ayat 13:
Kami menjadikan matahari yang bercahaya dan menghasilkan
panas.
2. Surat
al-Furqān ayat 61:
تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي
السَّمَاءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُّنِيرًا [٢٥:٦١][4]
Maha suci Allah dan
Maha banyak karunia-Nya. Dia menciptakan planet-planet di
langit dan menciptakan garis orbit tempatnya beredar. Di antara planet-planet
itu, Dia menjadikan matahari dan bulan yang bercahaya.
3. Surat ash-Shams ayat
1-2:
Demi matahari
dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya.
Beberapa ayat diatas memunculkan jawaban
bahwa pengertian yang sifatnya sains diatas adalah benar karena sudah tercantum
di dalam al-Qur’an.
Matahari mempunyai Bentuk nyaris bulat dan terdiri dari plasma panas bercampur dengan medan
magnet. Diameternya
sekitar 1.392.684 km, 109 kali diameter Bumi, dan massanya 2×1030 kilogram.[6] Bukan hanya ukurannya yang
super besar tapi juga energi yang dihasilkannya pun sangat besar. Daya yang
dihasilkan setiap harinya sekitar Watt. Sayangnya, hanya 1 dari energi tersebut yang mampu dimanfaatkan
oleh manusia di Bumi.[7]
B. Beberapa Ayat Mengenai Matahari Beserta Tafsirannya
Dalam
al-Qur’an banyak ayat yang menerangkan tentang matahari, ada yang matahari
sebagai kekuasaan Allah Subḥānahu wa Ta’ālā ada yang matahari sebagai penanda waktu,
matahari sebagai sumber penerangan, dan lain-lain. Diantara ayat-ayat tersebut
adalah:
1.
Surat Fuṣṣilat
ayat 37:
وَمِنْ
ءَايَٰتِهِ ٱلَّيْلُ وَٱلنَّهَارُ وَٱلشَّمْسُ وَٱلْقَمَرُ ۚ لَا
تَسْجُدُوا۟ لِلشَّمْسِ
وَلَا لِلْقَمَرِ وَٱسْجُدُوا۟ لِلَّهِ
ٱلَّذِى خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ.[8]
Dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan.
Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang
menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah.
Tafsir:
Dalam
tafsiran departemen agama RI ayat diatas menerangkan bahwa diantara
tanda-tanda kebesaran Allah Subḥānahu wa Ta’ālā ialah adanya malam sebagai waktu istirahat,
siang untuk bekerja dan berusaha, matahari yang memancarkan sinarnya dan bulan
yang bercahaya. Allah Subḥānahu wa
Ta’ālā juga yang
mengatur jalannya planet-planet pada garis edarnya, sehingga dapat diketahui
perhitungan tahun, bulan, hari, dan waktu.[9]
Ini menunjukkan bahwa Allah lah
yang hanya bisa berkuasa di alam semesta ini dengan bukti dijadikannya malam
dan siang, dijalankan planet-planet dengan teratur, dan lain-lain.
Setelah Allah Subḥānahu wa Ta’ālā menerangkan
tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan-Nya, Allah Subḥānahu wa Ta’ālā kemudian
memperingatkan hamba-hambanya agar jangan sekali-kali bersujud kepada
tanda-tanda kebesarannya.[10]
Sedangkan Ibnu Kathīr menafsirkan ayat diatas kurang
lebih penjelasannya sama, yaitu Allah lah penguasa alam semesta ini, matahari
dijadikan bercahaya dan bersinar, bulan dijadikan bercahaya, dijadikannya malam
dan siang yang silih berganti saling berganti tanpa lelah, dan sebagainya. Setelah
itu Ibnu kathīr melanjutkan penafsirannya tentang ayat diatas yaitu larangan
berbuat syirik kepada Allah Subḥānahu wa Ta’ālā dengan
menyekutukan-Nya dengan menyembah ciptaan-ciptaannya, karena itu adalah
perbuatan yang tidak ada manfaatnya.[11]
2.
Surat an-Nuh ayat
16:
Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan
menjadikan matahari sebagai pelita?
Tafsir:
Kata سِرَاجًا artinya adalah
pelita, pelita disini dalam kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai lampu
(dengan bahan bakar minyak).[13] Pelita
merupakan suatu alat yang dapat membuat cahaya sendiri, bukan menerima cahaya
dari suatu barang yang lain. Matahari itu sepeti pelita tersebut, bisa membuat
cahaya sendiri.
Ayat ini
menerangkan bahwa Nabi Nuh Alayhi wa Sallam itu menjelaskan kepada
kaumnya tentang penciptaan bulan yang bercahaya dan matahari yang bersinar oleh
Allah Subḥānahu wa Ta’ālā yang disembah mereka.[14]
3. Surat
an-Naba’ ayat 13:
Dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari).
Tafsir:
Yang
dimaksud Pada lafal وَجَعَلْنَا سِرَاجًا (Dan Kami jadikan pelita) adalah yang
menerangi, sedangkan pada lafal وَهَّاجًا (yang amat terang), yang dimaksud adalah
Matahari.[16]
C. Fungsi, Manfaat, dan Dampak Negatif Matahari
Perkara yang diciptakan Allah Subḥānahu wa Ta’ālā tidak ada yang sia-sia, pasti ada
sesuatu yang menjadi manfaat dibelakang penciptaan perkara tersebut. Matahari
merupakan salah satu contoh perkara yang diciptakan oleh Allah Subḥānahu wa Ta’ālā, dan matahari
mempunyai fungsi dan juga manfaatnya. Diantara fungsi dan juga manfaatnya
adalah:
1.
Matahari berfungsi sebagai alat
penunjuk waktu
Salah
satu fungsi matahari adalah sebagai penunjuk waktu, bulan, tahun, dan hari. Hal
ini berdasarkan surat al-Isra’ ayat 12:
وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ آيَتَيْنِ ۖ
فَمَحَوْنَا آيَةَ اللَّيْلِ وَجَعَلْنَا آيَةَ النَّهَارِ مُبْصِرَةً
لِّتَبْتَغُوا فَضْلًا مِّن رَّبِّكُمْ وَلِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ
وَالْحِسَابَ ۚ وَكُلَّ شَيْءٍ فَصَّلْنَاهُ
تَفْصِيلًا [١٧:١٢][17]
Dan Kami jadikan malam dan siang
sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang
itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui
bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan
dengan jelas.
2.
Matahari berfungsi sebagai sumber
energi
Matahari
adalah sumber energi terbesar didunia, salah satu mahluk yang mebutuhkan sumber
energi matahari adalah tumbuhan. Tumbuhan memerlukan energi matahari yang
digunakan untuk melakukan fotosintesis, tanpa matahari maka tumbuhan akan mati
karena tidak dapat memasak untuk kebutuhan dirinya.
3.
Matahari berfungsi sebagai pengatur
keseimbangan tata surya
Matahari
mempunyai daya grafitasi yang perannya sangat besar, yaitu untuk menjaga
planet-planet yang mengelilinginya agar tetap berotasi dan berevolusi pada
porosnya. Tanpa adanya gaya grafitasi ini, planet-planet tidak akan memiliki
orbit sehingga sistem tata surya tidak akan pernah terbentuk.
4.
Matahari berfungsi sebagai penghangat
Salah
satu sifat yang menjadi ciri untama matahari adalah energi panas yang
dimilikinya, panas yang ditimbulkan matahari bisa mencapai 20.000 °C bahkan
bisa lebih, sedangkan yang sampai ke bumi hanya 6.000 °C[18],
dan ini cukup untuk menjadikan bumi itu hangat dan tidak menyebabkan bumi
tersebut membeku.
5.
Sinar matahari menghasilkan vitamin D.
Vitamin D membuat tulang dan gigi menjadi kuat. Vitamin ini juga mengurangi
resiko kanker, diabetes, dan serangan jantung. Setiap orang memerlukan vitamin
D mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dan orang dewasa.
Selain manfaat yang dimiliki oleh
matahari, ternyata juga ada pengaruh negatif yang dimiliki matahari, diataranya
adalah:
1. Bahaya sinar Uv pada kulit
Sinar UV juga
bisa membuat kulit tidak mulus karena menebal atau menipis. Bisa juga muncul
benjolan-benjolan kecil yang ukurannya bervariasi. Benjolan-benjolan atau flek
pada kulit bisa berkembang menjadi tumor jinak bahkan kanker kulit. Khususnya
pada orang yang banyak bekerja di bawah terik matahari atau sering berjemur di
pantai. Tidak heran bila bintik awal kanker kulit timbul di bagian tubuh yang
terbuka seperti wajah, kepala, tangan dan bagian yang banyak terpapar sinar
matahari.
2. Bahaya Sinar
Uv Pada Mata
Radiasi sinar UV pada mata akan
menyebabkan terjadianya reaksi oksidasi pada lensa mata yang akan menimbulkan kekeruhan
pada lensa sehingga timbullah penyakit yang disebut katarak, juga kerusakan
pada kornea dan retina.
D. Teori Peredaran Matahari
Dalam teori peredaran ini banyak
kontroversi yang terjadi, ada yang mengatakan bahwa bumi itu mengelilingi
matahari dan ada juga yang berpendapat bahwa mataharilah yang mengelilingi
bumi. Ulama’ Islam
sebuah mempunyai teori tentang peredaran matahari, teori tersebut muncul ketika
melihat surat yasīn ayat 38:
Dan matahari
berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi
Maha Mengetahui.
Ayat
diatas jika dilihat sekilas memang menunjukkan bahwa mataharilah yang
mengelilingi bumi, bukan bumi mengelilingi matahari. Karena matahari berjalan
pada peredarannya, dan bumi tidak.
Kemudian
beberapa abad kemudian muncul teori revolusi yang dikemukakan oleh orang
Kristen, yaitu bumi mengelilingi matahari, dan matahari sebagai porosnya.
Antara pendapat pertama dan kedua terjadi pertentangan, yang satu mengatakan
bumilah yang mengelilingi matahari dan yang satu mengatakan mataharilah yang
mengitari bumi.
Dalam
tafsir kemenag surat yasīn ayat 38 diatas ditafsirkan bahwa matahari berjalan
sambil berputar pada sumbunya, sedang bumi berada berada di depannya dan juga
berjalan sambil berputar pada sumbunya, dan beredar mengelilingi matahari.
Pendapat ini berasal dari ilmu falak.[20]
Menurut
tafsir kemenag Kata تَجْرِي merupakan fi’il muḍāri’,
yang artinya pergi, berjalan, beredar, atau mengalir. Karena disini subjeknya
adalah matahari, maka maknanya yang tepat adalah beredar, dalam arti bahwa
matahari itu beredar menuju tempat pemberhatiannya. Matahari yang merupakan
sebuah bintang yang besar yang bertetangga daengan planet bumi tidaklah berdiam
saja di suatu tempat melainkan bergerak dan beredar pada garis edarnya, dan
terus beredar sepanjang masa sampai hari kiamat. Menurut Ibnu Jauzī, matahari
itu beredar selamanya, dan tidak menetap pada suatu tempat.[21]
Dalam
tafsir Ibnu Kathīr juga berpendapat demikian mengenai ayat diatas, tapi
menambahkan keterangan mengenai tempat peredaran matahari, yaitu dibawah ‘Arsh
dekat kearah bumi dari sisi tersebut. Dimanapun berada matahari dan seluruh
mahluk berada dibawah ‘Arsh.[22]
Setelah
melihat tafsiran para ulama’ mengenai ayat diatas ternyata teori yang dimiliki
ulama’ tidaklah bertentangan dengan teori revolusi. Teori revolusi jika dilihat
dari pengertian secara garis besar adalah menjadikan matahari sebagai poros,
sedangkan keterangan dari ayat diatas versi kemenag dan Ibnu Kathīr adalah
matahari juga sebagai poros. Tapi ada perbedaan kecil mengenai dua teori ini pertama
dari teori revolusi matahari hanya diam dan tidak bergerak, sedangkan teori
ayat diatas menjelaskan bahwa matahari juga bergerak pada peredarannya.
III. Kesimpulan
Matahari adalah suatu
benda yang berada di angkasa yang menjadi pusat dari tata surya dan bisa menghasilkan
panas. Matahari mempunyai daya magnet yang sangat besar dan paling penting,
karena tanpa adanya daya megnet matahari planet-planet tidak akan bisa bergerak
secara rapi dan teratur, dan juga tidak akan terciptanya malam dan siang, dan
lain-lain.
Matahari mempunyai
dampak positif dan negatif, diantara dampak positifnya adalah matahari dapat
dijadikan sumber tenaga, dapat dijadikan penghangat, dapat dijadikan sebagai
patokan waktu. Sedangkan dampak negatifnya adalah bahayanya radiasi sinar Ultra
Violet yang dimiliki matahari bagi manusia.
Matahari merupakan
poros dari dari tata surya, ulama’ Islam dan para pemikir
Kristen memiliki teori peredaran yang sama, yaitu bumi mengelilingi matahari,
dan matahari menjadi poros dari tata surya.
IV. Kritik dan
Saran
Penulis memohon maaf
atas segala kekhilafan dan kekurangan makalah ini. Dan senantiasa mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar makalah ini lebih bermanfaat dan lebih
baik kualitasnya dimasa mendatang. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.
Daftar
Pustaka
Al-Qur`an.
Baiquni, Ahmad. Tafsir Salman: Juz ‘Amma. Bandung: Mizan
Pustaka. 2014.
Fida (al), Abi al-Ḥafiẓ Ibnu Kathīr
al-Damashqiy. Tafsīr al-Qur’an al-‘Aẓīm. terj. M. Abdul Ghaffar, dkk. Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’I.
2004.
Kementerian Agama RI. Al-Qur’an dan Tafsirnya. Jakarta: Kementerian Agama. 2010.
Suyuti (al), Jalaluddīn Abdurrahman Ibn Abī Bakr, Jalaluddīn Muhammad Ibn Ahmad Al
Mahalli. Tafsir Jalālaīn. Jakarta: Dar al-Kutub al- Islamiyah. 2011.
Tim Redaksi Kamus
Bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2008.
https://id.wikipedia.org/wiki/Matahari. diakses
pada 12-10-2015, pukul 18:46.
[1]
Al-Qur`an, 13:2.
[2] Tim Redaksi
Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2008), 926.
[3]
Al-Qur’an, 78:13.
[4]
Ibid., 25: 61.
[5]
Ibid., 91: 1-2.
[7] Ahmad Baiquni, Tafsir Salman:
Juz ‘Amma, (Bandung: Mizan Pustaka, 2014), 65.
[8]
Al-Qur’an, 41: 37.
[11] Abi al-Fida` al-Ḥafiẓ Ibnu
Kathīr al-Damashqiy, Tafsīr al-Qur’an al-‘Aẓīm, terj. M. Abdul Ghaffar,
dkk. (Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’I, 2004), 7: 24.
[12]
Al-Qur’an, 71: 16.
[16] Jalaluddin Muhammad Ibn Ahmad Al
Mahalli, Jalaluddin Abdurrahman Ibn Abi Bakr al-Suyuṭī, Tafsir Jalālaīn, (Jakarta:
Dar al-Kutub al-Islamiyah, 2011), 719.
[21] Ibid, 8/224.
Apakah kamu sudah tau prediksi togel mbah jambrong yang jitu? bila belum baca Prediksi jitu mbah jambrong Hk
BalasHapus