OKSIDENTALISME: Analisis Film Divergent
http://kaweruh99.blogspot.com/2015/11/oksidentalisme-analisis-film-divergent.html
KAJIAN PEMIKIRAN DAN BUDAYA BARAT DALAM FILM DIVERGENT
Oleh: Achmad Fuaddin dan Ahmad Murtadlo
I.
Pendahuluan
Pada
era modernt seperti saat ini kita dapat menuangkan eskpresi dan karya seni dengan sangat mudah. Salah satu bentuk
pengungkapan karya seni yang banyak digemari masyarakat dunia saat ini adalah
melalui film, karena banyak akses media untuk menontonnya.
Film
adalah salah satu bentuk karya seni untuk menuangkan ide-ide yang ada dalam
pikiran pembuatnya dan dipublikasikan melalui media saluran-saluran TV ataupun
media yang lainnya. Meskipun film adalah bentuk cerita fiktif namun dalam film
kita bisa mengkaji idiologi maupun latar sosial budaya pembuatnya, karena pada
dasarnya film adalah sebuah cerita yang dituangkan pembuatnya, dan dalam
menuangkan ide-ide membuat cerita seorang pasti akan dipengaruhi oleh idiologi
maupun latar sosial dan budaya yang ada dalam dirinya.
Oleh
karena itu dalam makalah ini akan meneliti film Divergent untuk
mengetahui apa pemikiran dan budaya yang melekat dalam diri pembuatnya. Dalam
kajian ini kami akan menggunakan metode deskriptif dan analisis, yaitu
menggambarkan dan menganalisis.
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah untuk memberi wacana mengenai pemikiran dan budaya
yang melekat dalam pembuat film Divergent, selain itu pembuatan makalah
ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Oksidentalis.
II.
Pembahasan
A.
Sinopsis Film
Divergent secara bahasa adalah berlainan atau berbeda[1].
Film Divergent adalah salah satu bentuk film aksi, menceritakan tentang
manusia dewasa yang dibagi menjadi lima kategori atau faksi, yaitu: Candor (jujur),
Erudite (genius), Amity (suka damai), Dauntless (pemberani),
Abnegation (penolong tanpa pamrih).[2]
Selain
lima kategori yang telah disebutkan di atas ada satu kategori lagi yang sangat
berperan penting dalam film ini yaitu Divergent. Divergent ini
adalah kategori yang keberadaannya tidak diakui sebagai kategori yang resmi, karena
karekategori ini memiliki lebih dari satu dari lima kategori yang telah
disebutkan di atas,[3]
dan keberadaannya dianggap sebagai ancaman bagi kelangsungan perdamaian antara
faksi-faksi yang ada.[4]
Dalam
film ini kategori Divergent diperankan oleh tokoh Tris. Tris adalah
seorang gadis dari keturunan kategori atau faksi Abnegation, namun
ketika Tris melakukan tes kecenderungan kategori atau faksi yang terdapat dalam
dirinya ternyata Tris memiliki tiga kategori dalam dirinya, yaitu: Erudite, Dauntless,
dan Abnegation. Saat melihat hasil ujian ini pembimbing ujian Tris
yang bernama Tori merasa terkejut, dan menyarankan agar Tris tidak
memberitahukan hasil ujiannya kepada siapa-siapa termasuk orang tuanya sendiri.[5]
Waktu
pemilihan faksi, Tris lebih memilih faksi Dauntless dari pada memilih
faksi yang sama dengan kedua orang tuanya yaitu Abnegation,[6]
karena sejak kecil Tris lebih mengagumi Dauntless dari pada Abnegation.[7]
Kakak laki-laki Tris yang bernama Caleb juga memilih faksi yang berbeda dengan
orang tuanya, yaitu Erudite. Orang tua Tris saat melihat pilihan kedua
anaknya mereka sangat terpukul.[8]
Saat
Tris memilih Dauntless dia harus berjuang keras agar bisa di terimah
dalam faksi Dauntless.[9]
Jika Tris tidak lolos dalam ujian masuk anggota Dauntless, maka Tris
bisa dikeluarkan dari Dauntless, dan menjadi orang non faksi.
Seiring
berjalannya waktu akhirnya Tris mengetahui bahwa faksi Erudite yang
dipimpin Jeaniene bekerjasama dengan Dauntless untuk memberantas Divergent
dan Abnegation yang dianggap mengancam keberlangsungan sistim faksi.[10]
Saat mengetahui hal itu Tris merasa khawatir tentang keselamatannya dan
juga keselamatan ayah dan ibunya. Tris sangat ketakutan saat akan menjalani tes
tahap akhir yang disaksikan langsung oleh pemimpin Dauntless dan Erudite,
karena dalam tes yang pertama ciri-ciri Divergent dalam dirinya sudah
terlihat jelas.
Four
yang juga sebagai Divergent akhirnya melatih Tris supaya lulus dari tes
tahap kedua, latihan yang diberikan Four ternyata sukses mengantarkan Tris
lolos dari tes tahap kedua.[11]
Saat
faksi Dauntless yang dikendalikan faksi Erudite akan
menghancurkan faksi Abnegation, Tris dan Four bekerjasama untuk
menyelamatkan kedua orang tua Tris dan semua orang faksi Abnegation.[12]
B.
Analisis Tokoh dan Latar Tempat Film
1.
Analisis Tokoh
a.
Tris:
Tris adalah pemeran utama dalam film Divergent. Saat masih bersama
keluarganya dilingkungan faksi Abnegation Tris bernama Breatrice Piror,
kemudian setelah pindah ke dalam faksi Dauntless namanya diganti Tris. Tris
terlahir dari keluarga Abnegation yang memiliki tiga kecenderungan dalam
dirinya, yaitu Erudite, Dauntless, dan Abnegation atau sering
disebut dengan Divergent. Tris adalah seorang yang mempunyai jiwa
pemberani, pantang menyerah, perduli dengan sesama dan cerdas.
b.
Caleb:
Caleb adalah kakak Tris yang berpindah dari faksi orang tuanya Abnegation ke
Erudite. Karakter Caleb adalah penakut, mementingkan kepentingan faksi
di atas segalanya, dan mempunyai intelektual yang tinggi
c.
Four:
Four adalah salah satu pemimpin dari faksi Dauntless, dia juga Divergent
sama seperti Tris. Four memiliki sifat pemberani, penyayang, dan bijak. four
ini adalah pemeran pembantu dari pemeran utama.
d.
Jeaniene:
Jeaniene adalah pemimpin dari faksi Erudite, beliau adalah pemeran
antagonis dari film ini. karakter Jeaniene adalah gila kekuasaan, egois.
e.
Erik:
Erik adalah teman Four, dia juga salah satu pemimpin dari faksi Dauntless.
Dalam film ini Erik berperan sebagai tokoh antagonis sebagai prajurit
kepercayaan Jeaniene dalam menghancurkan faksi Abnegation dan Divergent.
Karakter Erik adalah kaku, keras,
tidak punya toleransi, dan jahat.
f.
Tori:
Pembimbing ujian Tris saat tes pertama penentuan karakter dan tes terakhir di Dauntless.
g.
Andrew:
ayah Tris
2.
Anilisis Tempat
Setting
tempat dalam film ini sedikit membingungkan karena di sisi lain film ini menggambarkan kemajuan masyarakat kontemporer
dalam bidang teknologi, namun di sisi lain jika dilihat dari segi pakaian dan
latar tempatnya film ini lebih terkesan menunjukkan masyarakat peralihan
modernt. Tapi menurut kami film ini menceritakan tempat masyarakat negara yang
tertutup tidak mau mengenal dunia luar, dan mereka mencoba mengembangkan, mengenai
pakaian itu hanya sebuah simbol yang menunjukkan sifat mereka.
C.
Analisis Film
1.
Pemikiran
a. Skologi Dan Tipikal Pemimpin
Film
ini mengungkapkan tentang karakter manusia dibagi menjadi lima bagian yaitu Candor
(jujur), Erudite (genius), Amity (suka damai), Dauntless (pemberani),
Abnegation (penolong tanpa pamrih). Setiap orang hanya mempunyai salah satu
dari karakter di atas, dan masing-masing bekerja sesuai karakter yang dimiliki.
Candor bekerja sebagai hakim dan yang mengurusi pengadilan, Amity bekerja
sebagai petani, Dauntless bekerja sebagai aparat keamanan negara, Abnegation
bekerja sebagai pelaksana pemerintahan, dan Erudite bekerja sebagai
ilmuan.[13]
Jika
dilihat dari sisi pembagian pekerjaan, film ini ingin mengungkapkan bahwa
keberhasilan manusia dalam memilih karirnya tergantung dengan kemampuan dalam
dirinya.
Jika dilihat dari pembagian faksinya manusia
hanya memiliki salah satu karakter dari lima karakter yang ada hal tersebut
menjadi sedikit aneh, karena jika kita cermati setiap manusia pasti mempunyai
lima karakter tersebut dalam dirinya. Jika diteliti lagi, dalam film ini satu orang
sebenarnya tidak hanya memiliki satu karakter saja tapi mempunyai lebih dari
satu karakter.[14]
Jadi dapat disimpulkan sebenarnya kedua pernyataan ini tidak bertentangan
karena yang dimaksud memiliki satu karakter adalah sebuah karakter yang
mendominasi dalam diri manusia
Jika
melihat objek yang akan dimusnahkan dalam film ini juga sedikit aneh, karena
objek yang akan dimusnahkan dalam film ini: pertama adalah Divergent
(orang-orang yang mempunyai lebih dari satu karakter dari lima karakter yang
ada), jika kita terapkan dalam realita yang ada saat ini justru orang yang
memiliki banyak talenta adalah orang yang dihargai. Alasan pemusnahan Divergent
di dasari atas ketakutan Erudite dan Dauntless kalau Divergent
akan merusak sistim faksi yang ada, karena mereka tidak bisa dikendalikan[15].
Kedua adalah Abnegation (penolong tanpa pamrih), alasan mereka harus
dimusnahkan adalah karena mereka tidak layak menjadi pemimpin pemerintahan,
sifat penolong tanpa pamrih yang dimiliki orang Abnegation dikhawatirkan
akan merusak sistem faksi yang ada karena orang Abnegation menampung
orang-orang non faksi dan Divergent.[16]
Menjadi
pertanyaan besar kenapa dalam film ini yang ingin menghancurkan Divergent dan
Abnegation cuma faksi Erudite dan Dauntless. Jika melihat
hal ini pembuat film ini ingin mengatakan bahwa setiap orang jika memiliki
kekuatan dan kecerdasan maka mereka akan sangat berambisi untuk mengusai
segalanya, dan mereka akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.
Dalam
seri kedua dari film Divergent yang diberi judul Insurgent diungkapkan
oleh perancang kota melalui rekaman, bahwa orang yang memiliki karakter Divergent
adalah orang yang ditunggu-tunggu pendiri kota tersebut untuk
keberlangsungan kehidupan manusia.[17]
Hallo.
Aku berasal dari luar sana. Ketika kita hampir menghancurkan satu sama lain,
aku merancang percobaan pada kota kalian. aku yakin bahwa satu-satunya cara
untuk memulihkan kehilangan moralitas ini adalah dengan membuat faksi untuk
menjamin perdamaian, aku yakin ada beberapa dari kalian tak bisa menjadi salah
satu dari faksi tersebut yang nantinya akan menjadi Divergent, mereka adalah
tujuan sebenarnya dari percobaan ini dan akan sangat diperlukan untuk
kelangsungan hidup umat manusia. Saat kalian melihat rekaman ini, itu berarti
bahwa salah satu dari kalian sudah membuktikan bahwa
percobaan itu . Sudah waktunya, keluarlah
isolasi ini dan bergabunglah dengan kami. Aku telah berfikir kalian
berfikir bahwa hanya kalianlah yang tersisa tetapi tidak begitu, umat manusia
menanti kalian dengan penuh harapan di luar sana.
Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembuat film ini ingin mengatakan
bahwa manusia pada umumnya memiliki salah satu karakter yang dominan dari lima
karakter yang telah disebutkan di atas, tapi hal tersebut tidak menuntut
kemungkinana kalau ada orang yang memiliki lebih dari satu karakter yang
sama-sama dominan dari lima karakter yang telah disebutkan di atas.
Selain
membahas karakter yang terdapat dalam diri manusia pembuat film ini juga mengungkapkan
tipe orang yang ideal untuk menjadi seorang pemimpin, yaitu harus memiliki
karakter Erudite (genius), Dauntless (pemberani), Abnegation (penolong
tanpa pamrih).
2.
Budaya
a.
Skil
Dalam Bekerja
Dalam film ini dapat diambil beberapa pemikiran pembuat film tentang
skil seseorang dalam bekerja lebih diutamakan dari pada hanya sekedar legalitas
sertifikat atau ijazah. Hal ini dapat terlihat dari peggambaran penentuan
faksi. Dalam menentukan di mana orang akan bekerja difaksi mana, mereka hanya
cukup mengetahui bakat yang terdapat dalam diri mereka, menentukan faksi sesuai
kecenderungan yang dimiliki,[18]
dan langsung pelatihan praktik mengenai keahlian yang akan didalami.[19]
b.
Kebebasan
Beberapa
kebudayaan Barat dapat terlihat dari film ini, diantaranya adalah: kebebasan
seorang anak ketika sudah dewasa, orang tua tidak mempunyai hak untuk
menentukan pilihan anak ketika mereka sudah dewasa. Hal ini digambarkan ketika
para remaja dari film ini memilih faksi, mereka tidak tergantung dengan faksi
keluarganya dan orang tua tidak bisa memaksa pilihan anak mereka.[20]
Selain hal ini dalam segi moral juga film ini menunjukkan karakter orang Barat
yaitu tidak ada batasan antara pergaulan laki-laki dan perempuan, hal ini
digambarkan ketika seorang laki-laki dan perempuan dalam faksi Dauntless dijadikan
satu dalam satu kamar tanpa ada pembatas, tidak ada tempat berganti pakaian,
bahkan toiletnya juga menjadi satu tanpa ada pembatas.[21]
III.
Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam segi pemikiran pembuat film
ingin mengatakan bahwa manusia pada umumnya memiliki salah satu karakter yang
dominan dari lima karakter yang telah disebutkan di atas, tapi hal tersebut
tidak menuntut kemungkinan kalau ada orang yang memiliki lebih dari satu
karakter yang sama-sama dominan dari lima karakter yang telah disebutkan di
atas.
Selain
membahas karakter yang terdapat dalam diri manusia pembuat film ini juga
mengungkapkan tipe orang yang idial untuk menjadi seorang pemimpin, yaitu harus
memiliki karakter Erudite (genius), Dauntless (pemberani),
Abnegation (penolong tanpa pamrih).
Dalam
segi budaya film ini mencerminkan budaya orang Barat seperti: Dalam film ini
dapat diambil beberapa pemikiran pembuat film tentang skil seseorang dalam
bekerja lebih diutamakan dari pada hanya sekedar legalitas sertifikat atau
ijazah. kebebasan seorang anak ketika sudah dewasa, orang tua tidak mempunyai
hak untuk menentukan pilihan anak ketika mereka sudah dewasa. Selain hal ini
dalam segi moral juga film ini menunjukkan karakter orang Barat yaitu tidak ada
batasan antara pergaulan laki-laki dan perempuan.
Daftar Pustaka
Echols
M. John, Shadili Hassan, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta, Gramedia,
2010)
Film
Devergent
Film
Insurgent
[1] John M.
Echols, Hassan Shadili, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta, Gramedia,
2010), hal 191.
[2] nama
film00:02:34-00:04-06
[3]
00:11:40-00:12-02
[4] 00:40:09-00:40:25
[5] 00:11:32-00:12-02
[6] 00:17:31-00:17:19
[7] 00:03:24-
00:03:39
[8] 00:11:32-00:12-02
[9] 00:38:00-00:42:21
[10] 01:19:07-00:19:38
[11]
01:28:48-01:42:00
[12]
01:47:32-002:08:12
[13] 00:02:34-00:04-06
[14] 00:31:09-00:31:51
[15]
00:40:12-00:40:35
[16] 01:20:28-01:22:15
[17] 01:41:00-01:42:15
[18]
00:07:29-00:07:55
[19] 00:05:36-00:38:10
[20] 00:17:31-00:17:19
[21] 00:29:28-00:30-11
:like:
BalasHapus