1735262163458753
Loading...

OKSIDENTALISME: Analisis Film Divergent

KAJIAN PEMIKIRAN DAN BUDAYA BARAT DALAM FILM DIVERGENT
Oleh: Achmad Fuaddin dan Ahmad Murtadlo

I.       Pendahuluan
Pada era modernt seperti saat ini kita dapat menuangkan eskpresi dan karya seni  dengan sangat mudah. Salah satu bentuk pengungkapan karya seni yang banyak digemari masyarakat dunia saat ini adalah melalui film, karena banyak akses media untuk menontonnya.
Film adalah salah satu bentuk karya seni untuk menuangkan ide-ide yang ada dalam pikiran pembuatnya dan dipublikasikan melalui media saluran-saluran TV ataupun media yang lainnya. Meskipun film adalah bentuk cerita fiktif namun dalam film kita bisa mengkaji idiologi maupun latar sosial budaya pembuatnya, karena pada dasarnya film adalah sebuah cerita yang dituangkan pembuatnya, dan dalam menuangkan ide-ide membuat cerita seorang pasti akan dipengaruhi oleh idiologi maupun latar sosial dan budaya yang ada dalam dirinya.
Oleh karena itu dalam makalah ini akan meneliti film Divergent untuk mengetahui apa pemikiran dan budaya yang melekat dalam diri pembuatnya. Dalam kajian ini kami akan menggunakan metode deskriptif dan analisis, yaitu menggambarkan dan menganalisis.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memberi wacana mengenai pemikiran dan budaya yang melekat dalam pembuat film Divergent, selain itu pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Oksidentalis.

II.    Pembahasan
A.    Sinopsis Film
            Divergent secara bahasa adalah berlainan atau berbeda[1]. Film Divergent adalah salah satu bentuk film aksi, menceritakan tentang manusia dewasa yang dibagi menjadi lima kategori atau faksi, yaitu: Candor (jujur), Erudite (genius), Amity (suka damai), Dauntless (pemberani), Abnegation (penolong tanpa pamrih).[2]
Selain lima kategori yang telah disebutkan di atas ada satu kategori lagi yang sangat berperan penting dalam film ini yaitu Divergent. Divergent ini adalah kategori yang keberadaannya tidak diakui sebagai kategori yang resmi, karena karekategori ini memiliki lebih dari satu dari lima kategori yang telah disebutkan di atas,[3] dan keberadaannya dianggap sebagai ancaman bagi kelangsungan perdamaian antara faksi-faksi yang ada.[4]
Dalam film ini kategori Divergent diperankan oleh tokoh Tris. Tris adalah seorang gadis dari keturunan kategori atau faksi Abnegation, namun ketika Tris melakukan tes kecenderungan kategori atau faksi yang terdapat dalam dirinya ternyata Tris memiliki tiga kategori dalam dirinya, yaitu: Erudite, Dauntless, dan Abnegation. Saat melihat hasil ujian ini pembimbing ujian Tris yang bernama Tori merasa terkejut, dan menyarankan agar Tris tidak memberitahukan hasil ujiannya kepada siapa-siapa termasuk orang tuanya sendiri.[5]
Waktu pemilihan faksi, Tris lebih memilih faksi Dauntless dari pada memilih faksi yang sama dengan kedua orang tuanya yaitu Abnegation,[6] karena sejak kecil Tris lebih mengagumi Dauntless dari pada Abnegation.[7] Kakak laki-laki Tris yang bernama Caleb juga memilih faksi yang berbeda dengan orang tuanya, yaitu Erudite. Orang tua Tris saat melihat pilihan kedua anaknya mereka sangat terpukul.[8]
Saat Tris memilih Dauntless dia harus berjuang keras agar bisa di terimah dalam faksi Dauntless.[9] Jika Tris tidak lolos dalam ujian masuk anggota Dauntless, maka Tris bisa dikeluarkan dari Dauntless, dan menjadi orang non faksi.
Seiring berjalannya waktu akhirnya Tris mengetahui bahwa faksi Erudite yang dipimpin Jeaniene bekerjasama dengan Dauntless untuk memberantas Divergent dan Abnegation yang dianggap mengancam keberlangsungan sistim faksi.[10] Saat mengetahui hal itu Tris merasa khawatir tentang keselamatannya dan juga keselamatan ayah dan ibunya. Tris sangat ketakutan saat akan menjalani tes tahap akhir yang disaksikan langsung oleh pemimpin Dauntless dan Erudite, karena dalam tes yang pertama ciri-ciri Divergent dalam dirinya sudah terlihat jelas.
Four yang juga sebagai Divergent akhirnya melatih Tris supaya lulus dari tes tahap kedua, latihan yang diberikan Four ternyata sukses mengantarkan Tris lolos dari tes tahap kedua.[11]
Saat faksi Dauntless yang dikendalikan faksi Erudite akan menghancurkan faksi Abnegation, Tris dan Four bekerjasama untuk menyelamatkan kedua orang tua Tris dan semua orang faksi Abnegation.[12]
B.     Analisis Tokoh dan Latar Tempat Film
1.      Analisis Tokoh
a.       Tris: Tris adalah pemeran utama dalam film Divergent. Saat masih bersama keluarganya dilingkungan faksi Abnegation Tris bernama Breatrice Piror, kemudian setelah pindah ke dalam faksi Dauntless namanya diganti Tris. Tris terlahir dari keluarga Abnegation yang memiliki tiga kecenderungan dalam dirinya, yaitu Erudite, Dauntless, dan Abnegation atau sering disebut dengan Divergent. Tris adalah seorang yang mempunyai jiwa pemberani, pantang menyerah, perduli dengan sesama dan cerdas.
b.      Caleb: Caleb adalah kakak Tris yang berpindah dari faksi orang tuanya Abnegation ke Erudite. Karakter Caleb adalah penakut, mementingkan kepentingan faksi di atas segalanya, dan mempunyai intelektual yang tinggi
c.       Four: Four adalah salah satu pemimpin dari faksi Dauntless, dia juga Divergent sama seperti Tris. Four memiliki sifat pemberani, penyayang, dan bijak. four ini adalah pemeran pembantu dari pemeran utama.
d.      Jeaniene: Jeaniene adalah pemimpin dari faksi Erudite, beliau adalah pemeran antagonis dari film ini. karakter Jeaniene adalah gila kekuasaan, egois.
e.       Erik: Erik adalah teman Four, dia juga salah satu pemimpin dari faksi Dauntless. Dalam film ini Erik berperan sebagai tokoh antagonis sebagai prajurit kepercayaan Jeaniene dalam menghancurkan faksi Abnegation dan Divergent.  Karakter Erik adalah kaku, keras, tidak punya toleransi, dan jahat.
f.       Tori: Pembimbing ujian Tris saat tes pertama penentuan karakter dan tes terakhir di Dauntless.
g.      Andrew: ayah Tris
2.      Anilisis Tempat
Setting tempat dalam film ini sedikit membingungkan karena di sisi lain film ini  menggambarkan kemajuan masyarakat kontemporer dalam bidang teknologi, namun di sisi lain jika dilihat dari segi pakaian dan latar tempatnya film ini lebih terkesan menunjukkan masyarakat peralihan modernt. Tapi menurut kami film ini menceritakan tempat masyarakat negara yang tertutup tidak mau mengenal dunia luar, dan mereka mencoba mengembangkan, mengenai pakaian itu hanya sebuah simbol yang menunjukkan sifat mereka.
C.    Analisis Film
1.      Pemikiran
a.       Skologi Dan Tipikal Pemimpin
Film ini mengungkapkan tentang karakter manusia dibagi menjadi lima bagian yaitu Candor (jujur), Erudite (genius), Amity (suka damai), Dauntless (pemberani), Abnegation (penolong tanpa pamrih). Setiap orang hanya mempunyai salah satu dari karakter di atas, dan masing-masing bekerja sesuai karakter yang dimiliki. Candor bekerja sebagai hakim dan yang mengurusi pengadilan, Amity bekerja sebagai petani, Dauntless bekerja sebagai aparat keamanan negara, Abnegation bekerja sebagai pelaksana pemerintahan, dan Erudite bekerja sebagai ilmuan.[13]
Jika dilihat dari sisi pembagian pekerjaan, film ini ingin mengungkapkan bahwa keberhasilan manusia dalam memilih karirnya tergantung dengan kemampuan dalam dirinya.
 Jika dilihat dari pembagian faksinya manusia hanya memiliki salah satu karakter dari lima karakter yang ada hal tersebut menjadi sedikit aneh, karena jika kita cermati setiap manusia pasti mempunyai lima karakter tersebut dalam dirinya. Jika diteliti lagi, dalam film ini satu orang sebenarnya tidak hanya memiliki satu karakter saja tapi mempunyai lebih dari satu karakter.[14] Jadi dapat disimpulkan sebenarnya kedua pernyataan ini tidak bertentangan karena yang dimaksud memiliki satu karakter adalah sebuah karakter yang mendominasi dalam diri manusia
Jika melihat objek yang akan dimusnahkan dalam film ini juga sedikit aneh, karena objek yang akan dimusnahkan dalam film ini: pertama adalah Divergent (orang-orang yang mempunyai lebih dari satu karakter dari lima karakter yang ada), jika kita terapkan dalam realita yang ada saat ini justru orang yang memiliki banyak talenta adalah orang yang dihargai. Alasan pemusnahan Divergent di dasari atas ketakutan Erudite dan Dauntless kalau Divergent akan merusak sistim faksi yang ada, karena mereka tidak bisa dikendalikan[15]. Kedua adalah Abnegation (penolong tanpa pamrih), alasan mereka harus dimusnahkan adalah karena mereka tidak layak menjadi pemimpin pemerintahan, sifat penolong tanpa pamrih yang dimiliki orang Abnegation dikhawatirkan akan merusak sistem faksi yang ada karena orang Abnegation menampung orang-orang non faksi dan Divergent.[16]
Menjadi pertanyaan besar kenapa dalam film ini yang ingin menghancurkan Divergent dan Abnegation cuma faksi Erudite dan Dauntless. Jika melihat hal ini pembuat film ini ingin mengatakan bahwa setiap orang jika memiliki kekuatan dan kecerdasan maka mereka akan sangat berambisi untuk mengusai segalanya, dan mereka akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.
Dalam seri kedua dari film Divergent yang diberi judul Insurgent diungkapkan oleh perancang kota melalui rekaman, bahwa orang yang memiliki karakter Divergent adalah orang yang ditunggu-tunggu pendiri kota tersebut untuk keberlangsungan kehidupan manusia.[17]
Hallo. Aku berasal dari luar sana. Ketika kita hampir menghancurkan satu sama lain, aku merancang percobaan pada kota kalian. aku yakin bahwa satu-satunya cara untuk memulihkan kehilangan moralitas ini adalah dengan membuat faksi untuk menjamin perdamaian, aku yakin ada beberapa dari kalian tak bisa menjadi salah satu dari faksi tersebut yang nantinya akan menjadi Divergent, mereka adalah tujuan sebenarnya dari percobaan ini dan akan sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup umat manusia. Saat kalian melihat rekaman ini, itu berarti bahwa salah satu dari kalian sudah membuktikan bahwa percobaan itu . Sudah waktunya, keluarlah isolasi ini dan bergabunglah dengan kami. Aku telah berfikir kalian berfikir bahwa hanya kalianlah yang tersisa tetapi tidak begitu, umat manusia menanti kalian dengan penuh harapan di luar sana.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembuat film ini ingin mengatakan bahwa manusia pada umumnya memiliki salah satu karakter yang dominan dari lima karakter yang telah disebutkan di atas, tapi hal tersebut tidak menuntut kemungkinana kalau ada orang yang memiliki lebih dari satu karakter yang sama-sama dominan dari lima karakter yang telah disebutkan di atas.
Selain membahas karakter yang terdapat dalam diri manusia pembuat film ini juga mengungkapkan tipe orang yang ideal untuk menjadi seorang pemimpin, yaitu harus memiliki karakter Erudite (genius), Dauntless (pemberani), Abnegation (penolong tanpa pamrih).
2.   Budaya
a.       Skil Dalam Bekerja
Dalam film ini dapat diambil beberapa pemikiran pembuat film tentang skil seseorang dalam bekerja lebih diutamakan dari pada hanya sekedar legalitas sertifikat atau ijazah. Hal ini dapat terlihat dari peggambaran penentuan faksi. Dalam menentukan di mana orang akan bekerja difaksi mana, mereka hanya cukup mengetahui bakat yang terdapat dalam diri mereka, menentukan faksi sesuai kecenderungan yang dimiliki,[18] dan langsung pelatihan praktik mengenai keahlian yang akan didalami.[19]
b.      Kebebasan
Beberapa kebudayaan Barat dapat terlihat dari film ini, diantaranya adalah: kebebasan seorang anak ketika sudah dewasa, orang tua tidak mempunyai hak untuk menentukan pilihan anak ketika mereka sudah dewasa. Hal ini digambarkan ketika para remaja dari film ini memilih faksi, mereka tidak tergantung dengan faksi keluarganya dan orang tua tidak bisa memaksa pilihan anak mereka.[20] Selain hal ini dalam segi moral juga film ini menunjukkan karakter orang Barat yaitu tidak ada batasan antara pergaulan laki-laki dan perempuan, hal ini digambarkan ketika seorang laki-laki dan perempuan dalam faksi Dauntless dijadikan satu dalam satu kamar tanpa ada pembatas, tidak ada tempat berganti pakaian, bahkan toiletnya juga menjadi satu tanpa ada pembatas.[21]
III. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam segi pemikiran pembuat film ingin mengatakan bahwa manusia pada umumnya memiliki salah satu karakter yang dominan dari lima karakter yang telah disebutkan di atas, tapi hal tersebut tidak menuntut kemungkinan kalau ada orang yang memiliki lebih dari satu karakter yang sama-sama dominan dari lima karakter yang telah disebutkan di atas.
Selain membahas karakter yang terdapat dalam diri manusia pembuat film ini juga mengungkapkan tipe orang yang idial untuk menjadi seorang pemimpin, yaitu harus memiliki karakter Erudite (genius), Dauntless (pemberani), Abnegation (penolong tanpa pamrih).
Dalam segi budaya film ini mencerminkan budaya orang Barat seperti: Dalam film ini dapat diambil beberapa pemikiran pembuat film tentang skil seseorang dalam bekerja lebih diutamakan dari pada hanya sekedar legalitas sertifikat atau ijazah. kebebasan seorang anak ketika sudah dewasa, orang tua tidak mempunyai hak untuk menentukan pilihan anak ketika mereka sudah dewasa. Selain hal ini dalam segi moral juga film ini menunjukkan karakter orang Barat yaitu tidak ada batasan antara pergaulan laki-laki dan perempuan.
























Daftar Pustaka
Echols M. John, Shadili Hassan, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta, Gramedia, 2010)
Film Devergent
Film Insurgent





[1] John M. Echols, Hassan Shadili, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta, Gramedia, 2010), hal 191.
[2] nama film00:02:34-00:04-06
[3] 00:11:40-00:12-02
[4] 00:40:09-00:40:25
[5] 00:11:32-00:12-02
[6] 00:17:31-00:17:19
[7] 00:03:24- 00:03:39
[8] 00:11:32-00:12-02
[9] 00:38:00-00:42:21
[10] 01:19:07-00:19:38
[11] 01:28:48-01:42:00
[12] 01:47:32-002:08:12
[13] 00:02:34-00:04-06
[14] 00:31:09-00:31:51
[15] 00:40:12-00:40:35  
[16] 01:20:28-01:22:15
[17] 01:41:00-01:42:15
[18] 00:07:29-00:07:55
[19] 00:05:36-00:38:10
[20] 00:17:31-00:17:19
[21] 00:29:28-00:30-11
Kumpulan Makalah 8264532682782145369

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

Popular Posts

Twitter

Random Posts

Jasa Pembuatan Makalah

Flickr Photo

Recent Comments